Dalam arena lebuhraya, selain pengenalan sistem pembayaran terbuka yang membolehkan pengguna membayar tol tanpa henti, teknologi lain seperti ANPR (Automatic Number Plate Recognition) dan RFID (Radio Frequency Identification) juga akan digunakan dalam sistem tol tanpa palang (gantryless toll system). Menurut laporan, sistem tol tanpa palang ini akan diuji coba pada tahun 2024 di Malaysia.
ANPR adalah teknologi yang menggunakan kamera dan perangkat lunak untuk mengenali plat nomor kendaraan secara otomatis. Dengan menggunakan ANPR, sistem tol tanpa palang dapat mengidentifikasi kendaraan yang melewati gate tol tanpa perlu pengemudi menjalankan transaksi manual. ANPR akan membaca plat nomor kendaraan dan menghubungkannya dengan data pembayaran yang tersimpan dalam database. Ini akan memungkinkan pengguna membayar secara otomatis melalui metode pembayaran yang telah terhubung, seperti e-wallet atau kartu kredit.
Selain itu, teknologi RFID juga akan digunakan dalam sistem tol tanpa palang. RFID adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan dan mengambil data dari tag yang dipasang pada kendaraan. Dalam sistem tol tanpa palang, kendaraan akan dilengkapi dengan tag RFID yang terhubung dengan akun pembayaran pengguna. Saat kendaraan melewati gate tol, RFID akan mendeteksi tag dan secara otomatis melakukan transaksi pembayaran.
Sistem tol tanpa palang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kemacetan di jalan tol. Dengan menghilangkan kebutuhan untuk berhenti dan membayar tol secara manual, lalu lintas kendaraan di gerbang tol dapat berjalan lebih lancar. Selain itu, pengguna juga dapat menghindari kerumunan dan interaksi fisik dengan petugas tol.
Namun, implementasi sistem tol tanpa palang ini juga dapat menghadapi tantangan, seperti perlunya infrastruktur yang memadai dan keandalan teknologi yang tinggi. Selain itu, perlindungan data pribadi pengguna juga menjadi perhatian penting dalam implementasi teknologi ini.
.png)
0 Comments